Perempuan dan Tungku Api oleh: Desferansyah Nabela Berbicara perempuan tentunya tak lepas dari banyak perdebatan teori maupun praktik. Ada yg beranggapan perempuan dengan sejuta konstruk yg dibuat manusia. Baik itu makhluk yang lemah lembut, tukang cuci piring dirumah, penyaji kopi dan berbagai aktivitas domestik yang dilabeli sebagai pekerjaan wajib yang harus bisa dilakukan oleh seorang perempuan. Sampai pada yang mengatakan perempuan adalah manusia yang tidak membutuhkan laki laki atas nama kesetaraan. Bagi penulis sendiri, berbicara perempuan bukan tentang tugas rumah yang seabrek ditambah kewajiban melayani suami seolah menikah hanya persoalan selangkangan semata. Juga bukan tentang perempuan yang harus bangkit melawan laki laki sehingga tidak membutuhkan laki laki untuk menemani juang hidupnya. Perempuan adalah manusia. Yang bagaimanapun artinya harus mampu sinergis dengan manusia lainnya dalam hal apapun tanpa harus memeriksa terlebih dahulu apa yang ada di tengah selang...
Aku akan menjadi semerah merahnya merah yang memerah. Langit menelanku, merahku takan lenyap. Ia melebur bersama kegelapan. Untuk kembali menyerang disaat terang !